Kalo kita amati, selama kampanye pilpres baik di televisi maupun yang dilakukan di lapangan, banyak sekali pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan oleh calon presien ,yang menyinggung perasaan calon presiden yang lain, bukan program kerja yang disinggung tapi pribadinya. Kemudian masing-masing tim sukses juga melakukan hal yang sama, meraka tidak segan-segan menyakiti hati lawannya bahkan hati sebagian rakyat indonesia.
Muncul isu ekonmi liberal yang dihembuskan untuk menjatuhkan salah satu pasangan calon presiden, mereka menuduh kejatuhan dan kesengsaraan rakyat seperti sekarang ini karena konsep ekonomi seperti itu, pasangan ini dituduh telah menjual aset dan kekayaan alam ke luar negeri.
Kemudian isu-isu SARA dijadikan senjata ampuh dalam setiap kampanye masing-masing calon presiden, ingat isu Agama yang dijadikan alat untuk menjatuhkan lawan politiknya, mereka mengatakan kalo istri boediono adalah khatolik. Memang kenapa kalo Khatolik, Hindu, atau Budha? saya seorang muslim tapi marah dan sedih melihat kampanye hitam seperti itu.
Lalu yang baru-baru ini, muncul lagi pernyataan kalo orang Bugis belum waktunya jadi presiden. Memang kenapa kalo orang Bugis, Padang, Makassar, Bali, Aceh, sunda dan yang lainnya?
Saya jadi khawatir dengan ketiga calon presiden ini, apakah mereka pantas jadi pemimpin kita ke depan?
Semua peristiwa yang terjadi di atas, jelas dilakukan oleh orang-orang yang tidak punya rasa cinta dan sayang sama negeri ini. Mereka tidak sadar kalo sudah memecah belah rakyatnya sendiri hanya untuk kepentingan mereka. Tidak sadarkah mereka kalo kita ini bangsa yang majemuk, bangsa yang terdiri dari banyak suku, agama dan ras.
Kepintaraan dan kecerdasaan yang mereka punya akhirnya hilang karena kesombongan dan arogansi mereka sendiri. Semua calon merasa yang paling pantas jadi presdien walaupun rasa cinta dan sayang untuk membangun negeri ini sudah mereka kesampingkan. Sekali lagi apakah mereka pantas jadi pemimpin kita ke depan? Saya hanya ingin mereka tidak hanya pintar bicara tapi juga berbuat, buktikan kalo mereka pantas jadi pemimpin kita, seperti selogan
Stop Dreaming Star Action.
Semua yang saya tulis di atas adalah salah satu kampanye hitam yang dilakukan oleh semua calon presiden dan tim suksesnya jadi saya tidak berpihak ke salah satu dari mereka. Satu yang saya takutkan adalah apakah yang kalah nanti bisa menerima dengan lapang dada dan punya niat baik untuk bersama-sama membangun bangsa ini menjadi negara yang makmur dan sejahtera untuk semua rakyatnya?